Home Feature & Community Apa Itu Incel? Mengenal Ideologi yang Dikaitkan dengan Kebencian pada Perempuan
Feature & Community

Apa Itu Incel? Mengenal Ideologi yang Dikaitkan dengan Kebencian pada Perempuan

Serial Adolescence (Netflix)

Showbizline – Serial Netflix berjudul Adolescence, mengangkat fenomena incel, sebuah subkultur yang kerap dikaitkan dengan kebencian terhadap perempuan dan kekerasan. Tapi sebenarnya, apa itu incel? Dari mana asalnya, dan mengapa ideologi ini berbahaya?

Incel (kependekan dari involuntary celibate atau ‘perjaka/perawan tak sukarela’) awalnya adalah istilah netral yang diciptakan pada 1990-an oleh seorang wanita bernama Aline untuk mendeskripsikan orang yang sulit mendapatkan pasangan meski menginginkannya.

Namun, pada 2010-an, istilah ini diambil alih oleh komunitas online pria yang marah dan menyalahkan perempuan atas kegagalan romantis mereka. Forum seperti r/incels (Reddit) dan situs incel.me menjadi sarang bagi mereka yang memendam kebencian terhadap perempuan, pria sukses secara seksual (Chads), dan masyarakat secara umum.

Para penganut ideologi ini memiliki beberpa keyakinan sepeti ‘Lookism’ yaitu percaya bahwa penampilan fisik adalah penentu utama kesuksesan romantis.

‘Hypergami’, yang meyakini perempuan hanya tertarik pada pria kaya/tampan (Chads). Lalu ‘Blackpill’ yang merupakan fatalisme ekstrem bahwa hidup mereka takkan membaik. Juga ‘Femoid’ (FDs), istilah merendahkan untuk perempuan.

Kasus Nyata yang Melibatkan Incel

Awalnya, incel hanya sekadar kelompok yang berbagi keluhan, tetapi beberapa anggotanya melakukan tindakan kekerasan ekstrem. Tercatat beberapa kasus yang melibatkan penganut ideologi Incel tersebut.

Seperti Elliot Rodger (2014), di mana ia membunuh 6 orang di California karena balas dendam pada perempuan yang menolaknya. Kemudian, Alek Minassian (2018) yang menabrakkan van ke pejalan kaki di Toronto, menewaskan 10 orang, dan mengaku termotivasi oleh gerakan incel.

Kejadian lainnya adalah Jake Davison (2021) yang melakukan penembakan kepada 5 orang di Inggris setelah terobsesi dengan konten incel.

Menurut Institut Keadilan dan Jurnalisme Berkeley, para pelaku ini sering kali terpapar radikalisasi misoginis melalui forum incel sebelum melakukan aksi brutal.

Serial ‘Adolescence’ dan Bahaya Romantisasi Incel

Netflix ‘Adolescence’ (judul asli: Baby Reindeer) mengisahkan seorang pria yang terobsesi pada seorang wanita hingga memicu stalking dan kekerasan. Meski tidak secara eksplisit menyebut incel, karakter antagonisnya mencerminkan pola pikir incel.

Di antaranya adalah merasa berhak atas cinta perempuan, menyalahkan perempuan atas penolakan yang diterima, menggunakan kekerasan sebagai ‘pembalasan’.

Serial ini memicu diskusi, apakah media bisa secara tidak langsung mempopulerkan ideologi berbahaya?

Beberapa kritikus khawatir serial seperti ini justru memberikan platform bagi narasi incel, sementara yang lain berargumen bahwa penggambaran ini justru penting untuk memahami bahayanya.

Mengapa Incel Berbahaya?

Incel bisa memicu radikalisasi pria muda. Hal ini karena forum incel sering menjadi echo chamber yang memperkuat kebencian. Juga ada banyak anggota yang termakan ‘blackpill’, percaya bahwa kekerasan adalah satu-satunya solusi.

Ideologi ini disebut bisa memperkuat misogini ekstrem. Incel kerap tumpang tindih dengan gerakan MGTOW (Men Going Their Own Way) dan manosphere yang anti-perempuan. Beberapa bahkan mengagungkan tokoh seperti Elliot Rodger sebagai ‘santo’.

Ancaman keamanan nyata juga menjadi alasan mengapa ideologi ini dianggap berbahaya. FBI AS sudah memasukkan incel sebagai ancaman terorisme domestik. Beberapa negara, seperti Kanada, mulai mengadili kejahatan berbasis ideologi incel sebagai terorisme.

Melawan Pengaruh Incel?

Untuk memblokade pemikiran incel tersebut memang dibutuhkan dukungan dari berbagai sisi. Seperti pendidikan hubungan sehat, yang mengajarkan consent (persetujuan) dan menghilangkan anggapan bahwa perempuan ‘berhutang’ cinta pada pria.

Deteksi dini radikalisasi online juga diperlukan. Orang tua dan guru perlu aware terhadap tanda-tanda keterlibatan dalam forum misoginis. Di era perkembangan teknologi informasi ini, orang tua memang harus ‘melek’ dan bisa mengawasi anak secara maksimal.

Kemudian, diperlukan sebuah regulasi konten berbahaya. Platform seperti Reddit dan 4Chan sudah menutup forum incel, tapi banyak yang pindah ke situs lebih gelap (dark web).

Ya, Incel bukan sekadar fenomena internet. Incel adalah ideologi berbahaya yang telah memicu kekerasan nyata. Serial seperti ‘Adolescence’ mungkin hanya fiksi, tetapi ia mencerminkan realitas yang harus diwaspadai.

Media bisa mempopulerkan narasi incel, tapi juga bisa jadi alat edukasi. Solusi terbaik adalah pendidikan hubungan sehat dan deteksi dini radikalisasi. Dan jika ada yang terlihat terjerat pemikiran incel, segera cari bantuan psikolog atau komunitas positif.

Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari menyalahkan orang lain, tapi dari memperbaiki diri sendiri. Jangan sampai kesepian berubah menjadi kebencian terhadap lawan jenis atau orang lain secara umum.

Previously

Jadi Pundi Rupiah, Ini Ladang Bisnis Luna Maya dari Fashion hingga Properti

Next

Eliminasi Kanker Serviks, Pemerintah Edukasi Skrining dan Vaksinasi HPV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Showbizline
advertisement
advertisement