Bernadya Buka Suara Soal Tuduhan Plagiat Lagu Taylor Swift

Showbizline – Isu mengejutkan datang dari dunia musik Tanah Air. Bernadya, penyanyi muda berbakat yang dikenal lewat lagu-lagu personalnya, dituding menjiplak karya Taylor Swift.

Tuduhan ini bermula ketika netizen menemukan kemiripan antara lirik lagu Bernadya berjudul ‘Kata Mereka Ini Berlebihan’ dengan lagu ‘August’ milik Swift.

Dalam lagu Bernadya terdapat baris ‘Kubatalkan setiap janji hanya karena takut tiba-tiba kau butuh aku di sisimu’, sementara di lagu Swift ada lirik ‘Cancel plans just in case you’d call’ yang memiliki kesamaan tema tentang ketidakpastian dalam hubungan.

Tak tinggal diam, Bernadya langsung memberikan klarifikasi melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa (13/5). Dengan nada sedikit kesal, Bernadya pun meluapkan isi hatinya.

“Cape-cape mikir lirik lagu terus dibilang hanya menerjemahkan dari lagu musisi luar. Terus tinggal bikin nadanya,” tuturnya.

Inspirasi Bukan Berarti Menjiplak

Ungkapan ini sekaligus menunjukkan betapa ia serius dalam proses kreatif penulisan lagu.
Meski demikian, Bernadya dengan jujur mengakui bahwa beberapa karyanya memang terinspirasi dari musisi lain, termasuk dalam hal musik maupun lirik.

Namun ia menegaskan dengan tegas bahwa hal tersebut sangat berbeda dengan plagiarisme. “Enggak munafik, ada kok beberapa karyaku yang musik atau liriknya terinspirasi dari musisi lain, tapi aku sangat terbuka tentang itu,” tulisnya.

Penyanyi yang memulai karier di ajang The Voice Kids Indonesia ini menjelaskan bahwa semua lagu ciptaannya berasal dari pengalaman pribadi maupun cerita orang-orang di sekitarnya.

Perjalanan Karier yang Penuh Dedikasi

Bernadya bukan nama baru di industri musik Indonesia. Awal kariernya dimulai saat mengikuti The Voice Kids Indonesia pada 2016. Dua tahun kemudian, ia membentuk duo Celine & Nadya bersama sang kakak.

Meski sempat merilis beberapa single dan satu album, duo ini akhirnya memutuskan berpisah karena sang kakak memilih fokus pada pendidikan.

Sejak saat itu, Bernadya memantapkan diri sebagai solois dan telah merilis dua karya yaitu album mini “Terlintas” (2023) dan “Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan” (2024).

Respons Beragam dari Netizen

Di media sosial, tanggapan netizen terbelah. Sebagian membela Bernadya dengan argumen bahwa tema hubungan yang ambigu adalah hal universal dalam musik. Sementara yang lain tetap bersikukuh bahwa ada kemiripan yang terlalu mencolok antara kedua lagu tersebut.

Namun Bernadya tampaknya memilih untuk tidak terpancing dan akan tetap fokus pada karya-karyanya.

“Aku akan terus menulis lagu sesuai hatiku, karena musik adalah ceritaku,” imbuh Bernadya.

Melihat ke Depan

Kontroversi ini menjadi ujian tersendiri bagi Bernadya di tengah perjalanan musiknya yang sedang menanjak. Namun dengan keteguhan hati dan dedikasi pada musik, bukan tidak mungkin ia justru akan melahirkan karya-karya terbaiknya setelah melewati ujian ini.

Yang pasti, insiden ini mengingatkan kita semua bahwa dalam dunia kreatif, inspirasi dan plagiarisme adalah dua hal yang tipis batasnya, namun sangat jelas perbedaannya.