Fantastis! Raih 10.009.853 Penonton, Pendapatan JUMBO Digadang Capai Rp400 Miliar
Kesuksesan JUMBO tidak hanya membuktikan bahwa animasi lokal mampu bersaing di box office, tetapi juga membuka peluang bagi industri kreatif Indonesia untuk terus berkembang.

Showbizline – Film animasi karya anak bangsa, JUMBO, terus menunjukkan kesuksesannya di box office Indonesia. Menilik data Cinepoint pada Jumat (30/5) malam, film ini telah ditonton oleh 10.009.853 penonton.
Ini merupakan sebuah pencapaian yang tidak hanya membanggakan tetapi juga menghasilkan pendapatan yang sangat besar.
Sebelumnya, JUMBO telah mencatatkan pendapatan box office domestik lebih dari US$8 juta (sekitar Rp128 miliar, kurs Rp16.000 per USD). Bahkan, angka ini terus meroket hingga mencapai US$23,7 juta di pertengahan Mei 2025.
Berapa Pendapatan Kotor JUMBO dari 10 Juta Penonton?

Di Indonesia, pendapatan film umumnya dihitung berdasarkan jumlah penonton dikalikan harga tiket rata-rata.
Harga tiket bioskop di Tanah Air berkisar antara Rp35.000 hingga Rp40.000. Jika kita mengambil asumsi harga Rp40.000 per tiket, maka perhitungan pendapatan kotor JUMBO adalah:
10.009.853 penonton × Rp40.000 = Rp400.394.120.000 (sekitar Rp400,4 miliar).
Namun, angka ini hanya pendapatan kotor. Pendapatan bersih yang diterima oleh pihak produser akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
- Pembagian hasil dengan bioskop (biasanya sekitar 50-60% untuk bioskop, sisanya untuk distributor dan produser).
- Biaya produksi dan promosi yang dikeluarkan selama pembuatan film.
- Pajak dan biaya lainnya yang harus dibayarkan.
Bagian Produser: Berapa yang Benar-Benar Diterima?

Mengutip Triawan Munaf, mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dalam Indonesia Film Business Outlook 2019, ada cara sederhana untuk memperkirakan pendapatan produser dari sebuah film:
“Pendapatan sudah bisa dicek dari angka jumlah penonton. Produser dapat Rp15.000 untuk satu lembar tiket yang terjual. Jadi kalau film seperti Warkop DKI yang 6,8 juta penontonnya, itu dikali Rp15.000, berapa? Ratusan miliar kan,” jelas Triawan dilansir dari Kompas.
Jika mengikuti rumus ini, maka pendapatan produser JUMBO dari 10.009.853 penonton adalah:
10.009.853 × Rp15.000 = Rp150.147.795.000 (Rp150,1 miliar).
Pendapatan di Luar Box Office: Masih Ada Potensi Tambahan!
Perlu diingat bahwa perhitungan di atas hanya mencakup pendapatan dari tiket bioskop. Film seperti JUMBO masih memiliki potensi pendapatan lain, seperti:
- Penjualan merchandise (boneka, kaos, aksesoris karakter).
- Lisensi streaming (jika tayang di platform seperti Netflix, Disney+, atau Vidio).
- Penjualan DVD/Blu-ray (meskipun sudah jarang, masih ada pasar kolektor).
Kesuksesan JUMBO tidak hanya membuktikan bahwa animasi lokal mampu bersaing di box office, tetapi juga membuka peluang bagi industri kreatif Indonesia untuk terus berkembang.
Dengan hitungan kira-kira Rp400 miliar pendapatan kotor dan Rp150 miliar untuk produser, film ini menjadi inspirasi bagi sineas muda untuk terus berkarya!