Home Beauty & Wellness Bahaya Serius Memendam Emosi bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Beauty & Wellness

Bahaya Serius Memendam Emosi bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menahan amarah dan perasaan negatif dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, gangguan kecemasan, hingga depresi.

Ilustrasi self silencing (Istimewa)

ShowbizlineMemendam emosi sering kali dianggap sebagai cara untuk menghindari konflik atau menjaga ketenangan dalam situasi tertentu.

Namun, kebiasaan ini ternyata memiliki dampak serius bagi kesehatan, baik secara mental maupun fisik.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menahan amarah dan perasaan negatif dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, gangguan kecemasan, hingga depresi.

Memendam Emosi dan Risiko Kesehatan Mental

Psikolog Dana Jack telah lama meneliti fenomena self-silencing, yaitu kecenderungan seseorang untuk menekan kebutuhannya, menghindari konflik, dan menyenangkan orang lain dengan cara menahan emosi.

Pola ini sering ditemukan pada perempuan dan dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi.

Menurut penelitian dari University of Pittsburgh, perempuan yang sering menahan amarah memiliki risiko 70% lebih tinggi mengalami aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa memendam emosi dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang berkontribusi pada stres berkepanjangan dan gangguan sistem imun.

Dampak Fisik dari Emosi yang Terpendam

Memendam emosi tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai penyakit fisik. Berikut beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

  • Meningkatkan risiko penyakit jantung – Stres akibat emosi yang tidak tersalurkan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan kardiovaskular.
  • Menurunkan sistem kekebalan tubuh – Hormon stres yang berlebihan dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit autoimun.
  • Memicu gangguan pencernaan – Stres berkepanjangan akibat emosi yang terpendam dapat mengganggu sistem pencernaan dan meningkatkan risiko Irritable Bowel Syndrome (IBS).
  • Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan – Ketidakmampuan mengekspresikan emosi dapat menyebabkan perasaan hampa, putus asa, dan bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup.

Cara Sehat Mengelola Emosi

Menyalurkan emosi dengan cara yang sehat sangat penting untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.

Berikut beberapa strategi yang direkomendasikan oleh para ahli:

  • Olahraga rutin – Aktivitas fisik seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
  • Latihan pernapasan dan mindfulness – Teknik ini membantu seseorang lebih sadar akan emosinya dan mengelolanya dengan lebih baik.
  • Menulis jurnal – Mengekspresikan perasaan melalui tulisan dapat menjadi cara efektif untuk melepaskan emosi negatif.
  • Mencari dukungan sosial – Berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog dapat membantu seseorang mengatasi perasaan yang terpendam.

Penting untuk Salurkan Emosi

Memendam emosi bukanlah solusi yang sehat dalam menghadapi masalah. Sebaliknya, kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, meningkatkan risiko penyakit kronis, serta mengganggu keseimbangan emosional seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat agar dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.

Previously

Rekor! Capaian Jumbo Hanya di Bawah Avengers: Endgame

Next

Vidi Aldiano Digugat Rp24,5 M dan Jaminan Sita Rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Showbizline
advertisement
advertisement