Star Syndrome dan Perselingkuhan, Ketika Popularitas Menjadi Bumerang dalam Hubungan
Star syndrome sering jadi penyebab perselingkuhan selebritas. Simak analisis kasus Fajar Indonesian Idol dan dampak popularitas terhadap hubungan asmara.

Showbizline – Dalam beberapa tahun terakhir, kasus perselingkuhan dalam sebuah hubungan asmara, di kalangan selebritas Indonesia kerap menjadi sorotan.
Salah satu contoh terbaru adalah Fajar Noor, jebolan ajang Indonesian Idol 2025, yang namanya baru saja melambung dalam popularitas. Ia dikabarkan berselingkuh dari Shabrina Leanor.
Sebelum Fajar, sudah banyak nama selebritas dari media sosial yang tersandung kasus perselingkuhan, baik yang belum atau sudah menikah.
Di sisi lain, ada pula para selebritas media sosial diselngkuhi oleh pasangannya. Ramai isu tersebut pun kemudian dibahas di berbagai platform media sosial.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apakah antara popularitas (star syndrome) dan kemudahan finansial, ada kaitan dengan kecenderungan untuk berselingkuh?
Apa Itu Star Syndrome?

Star syndrome, atau sindrom bintang, menggambarkan perubahan perilaku seseorang setelah menjadi terkenal.
Di antaranya seperti merasa lebih superior, haus pujian, dan sulit mengendalikan emosi. Lantas, bagaimana hal ini berkaitan dengan perselingkuhan?
Menurut psikolog Alvin Nur Choironi dalam wawancara dengan detikHealth, star syndrome adalah kondisi di mana seseorang yang tiba-tiba terkenal mengalami perubahan sikap, seperti:
- Egosentrisme tinggi (selalu ingin diperhatikan)
- Kebutuhan validasi berlebihan (ingin terus dipuji)
- Merasa berhak mendapatkan lebih (termasuk dalam hubungan)
Kondisi ini sering dialami oleh selebritas, musisi, atau influencer yang sebelumnya biasa-biasa saja, lalu mendadak populer.
Hubungan Star Syndrome dan Perselingkuhan
1. Godaan dan Kesempatan yang Lebih Besar
Selebritas yang terkenal cenderung dikelilingi oleh banyak orang, termasuk penggemar dan rekan kerja yang mungkin memberikan perhatian lebih.
Dr. Andik Matulessy, psikolog dari Universitas Tarumanagara, menjelaskan bahwa akses dan godaan yang lebih besar meningkatkan risiko perselingkuhan.
2. Kebutuhan Validasi yang Tidak Terpenuhi
Banyak selebritas merasa perlu terus-menerus membuktikan daya tarik mereka. Menurut penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships, orang yang haus validasi cenderung lebih mudah terlibat hubungan di luar pasangan resmi mereka.
3. Perubahan Dinamika Hubungan
Ketika salah satu pasangan tiba-tiba menjadi terkenal, ketimpangan kekuasaan dalam hubungan bisa terjadi.
Pasangan yang dulunya setara, kini merasa “tertinggal”, memicu ketidakpuasan dan pencarian kepuasan di luar.
Bagaimana Mencegah Dampak Negatif Star Syndrome?
- Tetap Rendah Hati – Kesadaran bahwa ketenaran adalah fase, bukan jaminan kebahagiaan.
- Komunikasi dengan Pasangan – Menjaga kepercayaan dan keterbukaan dalam hubungan.
- Bimbingan Psikologis – Konseling dapat membantu mengelola tekanan dan godaan.
Bisa Menjadi Bumerang
Star syndrome bisa menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Perselingkuhan di kalangan selebritas seringkali dipicu oleh perubahan psikologis setelah terkenal.
Perubahan psikologis tersebut seperti kebutuhan validasi, godaan eksternal, dan ketidakseimbangan hubungan.
Dan kasus Fajar Indonesian Idol bisa saja hanyalah satu dari banyak contoh bagaimana popularitas bisa mengubah dinamika cinta.
Dengan memahami fenomena ini, diharapkan para public figure bisa lebih bijak dalam menjaga hubungan pribadi meski karir sedang di puncak.