Aksi Mencekam Atiqah Hasiholan dan Ersya Aurelia di Film ‘Kampung Jabang Mayit’, Intip Trailernya
Film 'Kampung Jabang Mayit' mengisahkan kehidupan di sebuah desa bernama Rangkapusna, yang dikenal sebagai desa angker dengan praktik aborsi ilegal yang menyeramkan.
Showbizline – Sebuah film horor yang menawarkan konsep lain tentang arti kata menyeramkan akan segera hadir di bioskop pada 24 Juli 2025. film tersebut tak lain berjudul ‘Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut’.
Film produksi Kucing Hitam Pictures bersama Spasi Moving Image dan BEN Film tersebut merupakan adaptasi dari kisah mistis di Desa Rangkapusna dan sempat viral di media sosial X.
Sekadar diketahui, ‘Kampung Jabang Mayit’ adalah cerita original yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi thread viral di tahun 2022.
Cerita tersebut kemudian dikembangkan oleh Qwertyping bersama Prasodjo Muhammad menjadi podcast video series sepanjang 4 season (32 episode).
Kisah mencekam dalam video series tersebut telah ditonton lebih dari 20 juta kali di platform YouYube.
Berbeda dengan Film Horor Lain
Banyak hal dalam film ini yang diakui berbeda dengan film horor Indonesia pada umumnya. Salah satunya adalah visual dalam film yang tidak dominan gelap namun tetap dengan aura mencekam.
“Ini adalah tipe horor yang baru. Adegannya siang, sekitar 80% ya. Kemudian yang paling menarik lagi adalah kita tidak mau memakai identitas etnik tertentu,” kata Wisnu Surya Pratama, sang sutradara di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/25).
“Jadi kita secara visual mencoba untuk menampilkan bahwa ini Indonesia, tapi tidak identik dengan etnik tertentu,” paparnya.
Atiqah Hasiholan Jadi Dukun
Film ‘Kampung Jabang Mayit’ mengisahkan kehidupan di sebuah desa bernama Rangkapusna, yang dikenal sebagai desa angker dengan praktik aborsi ilegal yang menyeramkan.
Desa ini dikuasai oleh seorang paraji atau dukun anak bernama Ni Itoh, diperankan oleh Atiqah Hasiholan, yang percaya bahwa nyawa bayi-bayi yang dikorbankan dapat memperpanjang hidupnya.
Mayat bayi-bayi tersebut dijadikan tumbal demi mencapai keabadian. Akibatnya, Desa Rangkapusna berubah menjadi kuburan massal penuh misteri dan teror.
Konon, siapa pun yang masuk ke desa ini tidak akan bisa keluar kecuali menyerahkan nyawa kepada Ni Itoh. Disinggung mengenai peran tersebut, Atiqah Hasiholan merasa tertantang.
“Di sini aku diminta untuk menjadi seorang dukun, dukunnya aborsi pula, dukun aborsi, ilmu hitam, immortal. Jadi sangat kompleks banget, jadi ini hal yang menantang sekali buat aku,” kata Atiqah Hasiholan.
Ersya Aurelia Belajar dari Karakter
Sementara itu, Ersya Aurlia, pemeran Weda dalam film ini justru belajar banyak. Weda merupakan tokoh utama dalam film ini. Ia merupakan seorang model yang tengah bersinar.
Namun, sebuah skandal dengan kekasihnya berakhir dengan runtuhnya karier dan juga kehidupannya. Ia pun diajak ke Rangkaspuna, kampung halaman kekasihnya, Bagas (diperankan oleh Bukie B. Mansyur).
“Aku belajar untuk menjadi orang yang lebih kuat lagi. Gimana caranya weda sepanjang film melewati masa-masa itu ketika dia baru tahu, sampai dia memproses semuanya, sampai akhirnya dia bisa melewati rintangan demi rintangan sepanjang konflik dalam filmnya,” ujar Ersya Aurelia.
Selain Atiqah Hasiholan dan Ersya Aurelia, film ‘Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut’ juga diperankan oleh Rachquel Nesia, Bukie Mansyur, Yudi Ahmad Tajudin, Nessie Judge, Monica Rajalele, dan Prasodjo Muhammad.
