Lucy Guo, Miliarder Muda dengan Gaya Hidup Sederhana
Dengan total kekayaan mencapai $1,3 miliar atau sekitar Rp 21,15 triliun, ia bahkan berhasil menggeser posisi Taylor Swift dalam daftar wanita muda terkaya.

Showbizline – Lucy Guo, pendiri Scale AI, kini resmi menjadi miliarder perempuan termuda yang membangun kekayaannya sendiri.
Dengan total kekayaan mencapai $1,3 miliar atau sekitar Rp 21,15 triliun, ia bahkan berhasil menggeser posisi Taylor Swift dalam daftar wanita muda terkaya.
Perjalanan Karier: Dari Dropout hingga Miliarder
Lucy Guo lahir pada 14 Oktober 1994 dari keluarga imigran Tiongkok. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat besar terhadap teknologi, bahkan mulai belajar HTML dan CSS di usia 8 tahun.
Setelah sempat berkuliah di Carnegie Mellon University, ia memutuskan untuk dropout demi mendapatkan Thiel Fellowship, sebuah program yang memberikan dana kepada mahasiswa untuk mendirikan startup.
Pada 2016, Guo bersama Alexandr Wang mendirikan Scale AI, perusahaan berbasis kecerdasan buatan yang kini bernilai $25 miliar atau sekitar Rp 406,7 triliun.
Meskipun ia meninggalkan perusahaan tersebut pada 2018, Guo tetap memiliki 5% saham, yang kini bernilai sekitar $1,2 miliar.
Gaya Hidup Hemat di Balik Kekayaan Fantastis

Meskipun memiliki kekayaan luar biasa, Lucy Guo dikenal dengan gaya hidupnya yang jauh dari kemewahan.
Dalam wawancara dengan Fortune, ia mengaku tidak suka membuang-buang uang. “Saya tidak suka membuang-buang uang,” ujarnya.
Guo tetap memilih hidup sederhana, bahkan dalam kesehariannya, ia hanya diantar oleh asistennya menggunakan Honda Civic tua.
“Saya tidak peduli,” katanya.
Selain itu, hampir semua pakaian yang ia kenakan berasal dari Shein, toko daring yang menjual pakaian murah.
“Beberapa di antaranya tidak berkualitas bagus, tetapi selalu ada dua potong atau lebih yang benar-benar cocok, dan saya memakainya setiap hari,” tambahnya sambil tertawa.
Kesuksesan dan Filosofi Hidup

Saat ini, Lucy Guo adalah CEO Passes, platform komunitas digital untuk kreator konten. Ia percaya bahwa banyak orang kaya merasa perlu menunjukkan status mereka lewat gaya hidup mewah, tetapi menurutnya, hal itu lebih banyak dilakukan oleh jutawan, bukan miliarder.
“Mereka yang biasanya menghabiskan uang untuk pakaian bermerek, mobil bagus, dan sebagainya, secara teknis mereka termasuk jutawan,” ujarnya.
Guo juga menegaskan bahwa ia tidak perlu membuktikan apa pun kepada orang lain. “Saya tidak pamer kepada siapa pun, kan?” katanya.
Filosofi hidupnya tercermin dalam kutipan yang ia baca pagi itu: “Berpura-pura bangkrut, tetaplah kaya.”
Sukses dan Kemewahan
Lucy Guo adalah contoh nyata bahwa kesuksesan tidak selalu harus ditunjukkan dengan kemewahan.
Dengan perjalanan karier yang luar biasa dan filosofi hidup yang unik, ia terus menginspirasi banyak orang untuk fokus pada inovasi dan kerja keras, bukan sekadar gaya hidup glamor.