Home Beauty & Wellness Kit Tes Kanker Serviks di Rumah, Inovasi Deteksi Dini yang Praktis dan Aman
Beauty & Wellness

Kit Tes Kanker Serviks di Rumah, Inovasi Deteksi Dini yang Praktis dan Aman

Menurut data WHO, sekitar 660.000 kasus baru kanker serviks tercatat pada 2022, dengan 94% kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kit tes kanker serviks di rumah adalah perangkat skrining mandiri (Istimewa)

ShowbizlineKanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di seluruh dunia.

Menurut data WHO, sekitar 660.000 kasus baru kanker serviks tercatat pada 2022, dengan 94% kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Namun, kemajuan teknologi kini memungkinkan deteksi dini dilakukan lebih mudah—bahkan dari rumah—melalui kit tes kanker serviks mandiri.

Apa Itu Kit Tes Kanker Serviks di Rumah?

Kit tes kanker serviks di rumah adalah perangkat skrining mandiri yang memungkinkan perempuan mengambil sampel sendiri dari area vagina untuk mendeteksi keberadaan Human Papillomavirus (HPV), penyebab utama kanker serviks.

Kit ini biasanya berisi kapas panjang atau alat swab, serta wadah penyimpanan sampel yang bisa dikirim kembali ke laboratorium untuk dianalisis.

Program ini telah diterapkan di Inggris melalui NHS sebagai bagian dari 10 Year Health Plan.

Tujuannya adalah menjangkau perempuan yang belum pernah atau jarang melakukan pemeriksaan serviks di fasilitas kesehatan, termasuk mereka yang menghadapi hambatan budaya, keterbatasan fisik, atau rasa malu.

“Kit pengambilan sampel mandiri ini memberikan kendali penuh kepada perempuan atas kesehatan mereka sendiri,” ujar Wes Streeting, Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris.

Cara Menggunakan Kit Tes HPV Mandiri

Kit ini aman digunakan dan tidak memengaruhi organ reproduksi.
Kit tes kanker serviks di rumah adalah perangkat skrining mandiri (Istimewa)

Penggunaan kit ini cukup sederhana dan tidak memerlukan bantuan tenaga medis. Perempuan hanya perlu:

  • Memasukkan alat swab ke dalam vagina selama 20–30 detik.
  • Menyimpan sampel dalam wadah khusus.
  • Mengirimkannya kembali ke laboratorium atau menyerahkannya ke petugas medis.

Kit ini aman digunakan dan tidak memengaruhi organ reproduksi. Perempuan berusia 25–74 tahun yang pernah atau aktif secara seksual, termasuk yang telah menerima vaksin HPV, hamil, atau menopause, dapat menggunakan alat ini.

Manfaat dan Target Pengguna

Kit tes ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi dalam skrining kanker serviks, terutama di kalangan perempuan muda, komunitas etnis minoritas, dan penyandang disabilitas.

Dengan metode ini, hambatan seperti rasa malu, ketidaknyamanan, atau keterbatasan waktu dapat diatasi.

“Kami tahu semakin dini kanker didiagnosis, semakin besar peluang untuk bertahan hidup,” tambah Streeting.

Inovasi Teknologi dan Dukungan Global

Selain Inggris, negara seperti Australia dan Jepang juga telah mengembangkan teknologi serupa.

Di Jepang, misalnya, perusahaan Craif Inc. menciptakan kit berbasis urin yang dapat mendeteksi tujuh jenis kanker, termasuk kanker serviks, melalui biomarker microRNA.

Sementara itu, di Indonesia, program vaksinasi HPV dan skrining serviks terus digalakkan oleh Kementerian Kesehatan.

Namun, adopsi kit mandiri seperti ini masih dalam tahap awal dan diharapkan dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan deteksi dini di masa depan.

Previously

Cerita Ririn Ekawati tentang Anaknya yang tak Bisa Kendalikan Emosi

Next

Liburan Romantis Pevita Pearce dan Suami di Atas Yacht

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Showbizline
advertisement
advertisement