Bunga Zainal Kecewa Berat, Vonis Ringan Pelaku Penipuan Rp15 Miliar Dinilai Tidak Adil
Bunga Zainal kecewa berat atas vonis ringan dua tahun penjara bagi pelaku penipuan Rp15 miliar. Ia mempertanyakan keadilan hukum dan bertekad terus mencari keadilan.
Showbizline – Aktris dan influencer Bunga Zainal meluapkan kekecewaannya secara terbuka setelah Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada dua pelaku penipuan yang merugikannya hingga Rp15 miliar.
Kedua terdakwa, Anak Agung Ayu Candra Dewi dan Sofan Fahrizal Suryahansyah, dinyatakan bersalah atas kasus penipuan bisnis yang dilaporkan Bunga sejak Agustus 2024.
Dalam unggahan Instagram Story pada 16 Juli 2025, Bunga menulis, “Pada intinya postingan aku ini adalah luapan kekecewaan aku terhadap hukum di Indonesia yang mungkin banyak dari kalian juga merasakan, betapa hukum di Indonesia sangat tidak adil.”
Ia merasa vonis tersebut tidak sebanding dengan kerugian besar yang ia alami, baik secara finansial maupun emosional.
Bermula dari Tawaran Investasi
Kasus ini bermula dari tawaran investasi yang diajukan oleh rekan bisnisnya, dengan nilai awal Rp6,2 miliar.
Bunga kemudian mengajak suaminya, produser film Sukhdev Singh, untuk ikut berinvestasi, sehingga total kerugian membengkak menjadi Rp15 miliar.
Setelah menyadari adanya dugaan penipuan, Bunga melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya, dan proses hukum pun berjalan hingga akhirnya vonis dijatuhkan.
Namun, alasan yang disebut meringankan hukuman—seperti terdakwa memiliki anak dan orang tua yang harus dirawat—menjadi sorotan tajam dari Bunga.
“Kalau bisa, jangan berurusan dengan hukum di Indonesia. Karena sesungguhnya, keadilan itu tidak pernah ada di negara ini!” tulisnya dengan nada getir.
Akan Melanjutkan Perjuangan
Meski kecewa, Bunga tetap menunjukkan tekad untuk melanjutkan perjuangannya. Ia mempertimbangkan langkah hukum lanjutan seperti banding, dan berjanji akan memberikan efek jera kepada para pelaku.
“Aku nggak akan berhenti buat cari keadilan dan akan kasih efek jera sama kedua terpidana ini dan juga orang-orang yang terlibat,” tegasnya.
Bunga juga menyampaikan bahwa pengalaman pahit ini menjadi pelajaran berharga, terutama bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
Ia berharap kasus ini bisa menjadi pengingat bahwa sistem hukum harus berpihak pada korban, bukan hanya mempertimbangkan sisi kemanusiaan pelaku.
