Marvel Tampil Berbeda, Fantastic Four: First Steps Hadirkan Superhero Lebih Manusiawi dan Emosional
Film Fantastic Four: First Steps hadir dengan gaya retro-futuristik dan tema kehamilan, cinta, serta keluarga. Marvel tampil berbeda lewat karakter yang lebih emosional dan representatif. Simak reviewnya di sini.

Showbizline – Film Fantastic Four: First Steps yang baru saja tayang di bioskop berhasil membalikkan ekspektasi penonton dengan pendekatan segar terhadap narasi superhero.
Bukan hanya soal pertarungan galaksi atau teknologi canggih, kali ini Marvel mengangkat kisah keluarga, cinta, dan menjadi orang tua dalam balutan retro-futuristik khas era 1960-an.
Kesan Para Pemeran
Vanessa Kirby memerankan Sue Storm alias The Invisible Woman yang sedang hamil, menjadikannya superhero ibu pertama di Marvel Cinematic Universe.
“Saya merasa terhormat memerankan superhero hamil. Ini revolusioner dan sangat manusiawi,” ucap Kirby, yang penampilannya mendapat pujian karena membawakan karakter penuh empati dan kekuatan emosional.
Pedro Pascal sebagai Reed Richards tampil dengan nuansa dramatis yang kuat. Ia berperan sebagai ilmuwan jenius yang tengah bergulat antara menyelamatkan dunia dan bersiap menjadi ayah.
“Reed ingin baby-proof dunia, bukan hadir sebagai ayah,” ungkapnya dalam wawancara yang disambut tawa dan refleksi dari penonton.
Film yang disutradarai oleh Matt Shakman (WandaVision) ini juga dibintangi oleh Joseph Quinn sebagai Johnny Storm dan Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm.
Chemistry antar karakter terasa natural dan kuat, menghidupkan dinamika keluarga Fantastic Four yang sering kali hilang di film-film sebelumnya.
Sinematografi Penuh Estetika

Dari sisi sinematografi, First Steps tampil beda dengan estetika visual bergaya retro—kontras warna pastel, arsitektur futuristik, serta efek visual yang dibuat menyerupai film-film klasik tahun 60-an.
Langkah ini membuat film terasa segar dan artistik, menambah daya tarik bagi penonton yang sudah jenuh dengan formula Marvel lama.
Penonton pertama yang menyaksikan film ini mengaku terkejut namun puas. “Ini bukan sekadar film superhero biasa. Ada rasa, ada realita, dan ada kehangatan yang menyentuh,” ujar seorang penonton di bioskop CGV FX Sudirman Jakarta, dikutip oleh CNN Indonesia.
Review positif juga mengalir dari media dan komunitas film yang mengapresiasi eksplorasi tema kedewasaan dan representasi perempuan.
Penuh Kejutan
Tak hanya dari segi cerita, film ini juga menyajikan kejutan dalam adegan post-credit yang disebut-sebut mengarah pada konflik Avengers: Doomsday, memperlihatkan Galactus sebagai ancaman baru yang akan menguji persatuan para superhero Marvel.
Fantastic Four: First Steps bukan hanya reboot karakter, tapi juga reboot cara Marvel bercerita.
Penonton yang mencari aksi tetap mendapatkannya, namun dibalut dengan narasi yang lebih dewasa dan membumi. Film ini memperluas genre superhero ke arah yang lebih berani dan manusiawi.