Kasus Donat Pinkan Mambo dan Food Vlogger, Kritik yang Disebut ‘Matiin Rezeki’
Donat Pinkan Mambo viral di TikTok dan dikritik food vlogger karena kemasan dan tekstur. Simak tanggapan emosional Pinkan, klarifikasi soal donat cair, dan perjuangannya sebagai pengusaha kuliner.

Showbizline – Nama Pinkan Mambo kembali menjadi sorotan publik, bukan karena karya musiknya, melainkan karena bisnis kuliner yang ia rintis.
Diketahui bahwa belakangan ini Pinkan menekuni jualan donat rumahan yang dijual seharga Rp200 ribu per kotak.
Donat tersebut viral di TikTok dan menarik perhatian banyak food vlogger, termasuk Nanakoot, yang kemudian mengulas produk tersebut secara terbuka di media sosial.
Ulasan yang Berujung Perselisihan
Dalam ulasannya, Nanakoot menyoroti beberapa aspek yang dinilai tidak sebanding dengan harga, terutama kemasan dan tekstur.
“Bukannya mau julid ya, tapi ini Rp200 ribu aku beli. Isinya empat macam rasa, tapi dapat kotaknya kayak gini,” ujar Nanakoot dalam video yang diunggah pada 12 Juli 2025.
Ia juga menyebut tekstur donat Pinkan lebih mirip roti goreng daripada donat pada umumnya.
Kritik tersebut pun memicu respons emosional dari Pinkan Mambo.
Mematikan Rezeki Orang Lain

Dalam tayangan Rumpi TransTV, ia menyatakan bahwa komentar negatif tersebut telah “menutup rezeki” orang lain.
“Sebagai influencer seharusnya tidak mematikan rezeki orang. Biarpun donat aku jelek, aku tuh ingin bisa menghasilkan uang untuk beli susu anakku,” ucap Pinkan.
Pinkan mengaku sempat ngedrop setelah dihujat ribuan orang di TikTok. Namun, ia tetap berusaha memperbaiki kualitas produknya, termasuk mengganti kemasan dengan versi yang lebih kokoh dan representatif.
“Aku tuh nggak mau dengerin orang yang kerjanya nggak lebih keras dari kita,” lanjutnya.
Awal Mula Bisnis Donat
Menariknya, bisnis donat Pinkan berawal dari siaran langsung iseng di TikTok lima tahun lalu. Saat itu, ia sedang membuat camilan bersama anak-anaknya dan memutuskan untuk menggoreng donat sambil live.
Penonton naik drastis dari 4.000 menjadi 15.000 orang, dan dari situlah ide bisnis donat mulai digarap serius.
Meski sempat merasa tersudut, Pinkan tetap bangga karena bisa menafkahi anak-anaknya dari hasil jualan donat.
Ia juga menyatakan bahwa donat buatannya termasuk jenis “donat cair” yang memang memiliki tekstur berbeda.
“Donat aku itu empuk, manis, dan harus di-microwave sebelum dimakan,” jelasnya.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana kritik di media sosial bisa berdampak besar terhadap usaha kecil, sekaligus menunjukkan pentingnya kemasan dan branding dalam bisnis kuliner.