Film Horor yang Berbeda, Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut Bikin Penonton Emosional di Gala Premiere
Para penonton yang hadir dalam gala premier tersebut harus menahan napas, ternganga karena adegan yang tidak biasa di film horor pada umumnya, sekaligus bersorak dengan eksekusi-eksekusi tertentu.
Showbizline – Setelah melalui proses panjang produksi, akhirnya film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut bisa disaksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai 24 Juli 2025 mendatang.
Meski awalnya menjadi sebuah beban sekaligus tanggung jawab untuk menerjemahkan thread viral Twitter karya @qwertyping atau Teguh Faluvie tersebut, akhirnya semua yang terlibat bisa bernapas lega.
Hal itu tampak dari sambutan dan antusiasme para penggemar kisah Kampung Jabang Mayit yang hadir dalam acara gala premier yang dilangsungkan di CGV Grand Indonesia, Senin (21/7/25).
Penuh Emosional
Sejak awal film bergulir, penonton sudah disuguhi dengan cerita yang sangat memenuhi perasaan. Pelan tapi pasti, intrik pun tercipta dengan sangat apik.
Tak heran ketika para penonton yang hadir dalam gala premier tersebut harus menahan napas, ternganga karena adegan yang tidak biasa di film horor pada umumnya, sekaligus bersorak dengan eksekusi-eksekusi tertentu.
Memang, sebagaimana yang disampaikan oleh sang sutradara, Wisnu Surya Pratamadi bahwa film ini merupakan suguhan yang berbeda dari genre horor selainnya.
“Saya ingin memperlihatkan horor itu apa sih? Yang dalam kepala saya gitu. Sebenarnya horor itu kan ada di dalam kepala kita gitu. Dan horor itu yang kemudian muncul dan menghantui kita dalam hidup kita,” tutur Wisnu saat konferensi pers.
Bukan Sekadar Kemunculan Hantu
Lewat film ini, Wisnu menagaskan bahwa film horor tak harus dengan berbagai macam penampakan hantu ataupun visual yang selalu gelap.
“Bukan berarti bahwa horor itu harus ada hantu muncul dari di bawah bangku. Horor itu adalah kehidupan kita yang berantakan. Itu adalah horor. keputusan-keputusan yang salah dalam hidup kita itu adalah horor,” ucapnya.
“Orang yang kita cintai ternyata mengkhianati kita itu adalah horor. Dan ancaman untuk kehilangan orang kita cintai itu adalah horor yang paling menyeramkan,” paparnya.
Sinopsis Singkat
Sebagaimana diketahui, film ini merupakan adaptasi dari cerita original ‘Kampung Jabang Mayit’ yang ditulis oleh Teguh Faluvie alias Qwertyping, yang juga telah diangkat menjadi serial podcast video dengan jutaan penonton di kanal Prasodjo Muhammad.
Film ini menceritakan tentang Weda (Ersya Aurelia), seorang model yang kariernya hancur akibat skandal, dan terpaksa kembali ke kampung halaman kekasihnya, Bagas (Bukie B. Mansyur).
Kampung tersebut adalah Rangkaspuna, yang ternyata penuh misteri dan teror. Desa terpencil ini juga punya masa lalu kelam sebagai lokasi pembuangan mayat tak dikenal.
Desa ini masih sangat terisolasi dan masih kental dengan praktik mistis yang dilakukan oleh seorang dukun bernama Ni Itoh (Atiqah Hasiholan), yang selalu ditemani oleh pelayan setianya, Rini (Rachquel Nesia Gusty Gaza).
Niat awal Bagas membawa Weda ke sana adalah untuk menyelamatkan masa depannya, namun justru tanpa mereka sadari, mereka telah memasuki sebuah dunia yang penuh dengan bahaya yang mengancam nyawa.
