Home Lifestyle Evolusi Met Gala, dari Acara Amal Sederhana Menjadi Panggung Fashion Termegah di Dunia
Lifestyle

Evolusi Met Gala, dari Acara Amal Sederhana Menjadi Panggung Fashion Termegah di Dunia

Showbizline – Setiap Senin pertama bulan Mei, dunia mode menahan napas. Met Gala, yang awalnya hanya acara penggalangan dana sederhana, kini telah berubah menjadi panggung paling spektakuler di mana selebritas […]

Showbizline – Setiap Senin pertama bulan Mei, dunia mode menahan napas. Met Gala, yang awalnya hanya acara penggalangan dana sederhana, kini telah berubah menjadi panggung paling spektakuler di mana selebritas dan desainer berlomba menciptakan momen tak terlupakan. Bagaimana kisah di balik metamorfosis ini?

1948: Awal yang Sederhana

Met Gala pertama digelar pada Desember 1948, hasil gagasan Eleanor Lambert, humas mode legendaris yang juga menciptakan New York Fashion Week. Saat itu, tiketnya dijual seharga $50 (setara sekitar $600 hari ini).

Dan tujuannya sederhana, yaitu mendanai Costume Institute di Metropolitan Museum of Art. Acara ini dijuluki ‘The Party of the Year’, meski saat itu lebih mirip jamuan makan malam elegan ketimbang pesta megah.

1972–1989: Revolusi Diana Vreeland

Segalanya berubah ketika Diana Vreeland, mantan editor Vogue, mengambil alih sebagai konsultan Costume Institute pada 1972. Ia memperkenalkan beberapa hal yang menyegarkan seperti:

  • Tema tahunan – seperti ‘The World of Balenciaga’ (1973) dan ‘The Glory of Russian Costume’ (1976).
  • Dekorasi ekstravaganza, termasuk parfum tematik yang disemprotkan di galeri.
  • Undangan selebritas – Jackie Kennedy hingga Mick Jagger mulai hadir, menggeser dominasi sosialita.

1988–1995: Pat Buckley & After-Party untuk Publik

Setelah era Vreeland, Pat Buckley (sosialita Kanada) membawa sentuhan baru dengan memperkenalkan after-party berbayar yang bisa dihadiri publik. Meski tak sefenomenal pendahulunya, Buckley berhasil menjaga gala tetap relevan.

1995–Sekarang: Anna Wintour & Lahirnya ‘Oscar Pantai Timur’

Sejak Anna Wintour mengambil kendali pada 1995, Met Gala berubah total seperti adanya tanggal tetap yaitu Senin pertama Mei.

Kemudian adanya aturan ketat seperti larangan swafoto, batas usia 18+, dan undangan eksklusif (bahkan sponsor harus setujui tamu mereka dengan Wintour).

Selain itu juga aa aturan tamu paling elite, di mana hanya nama-nama besar seperti Rihanna, Lady Gaga, dan Kim Kardashian yang diundang. Harga tiket pun melambung, dari $75.000 per orang, $350.000 per meja.

Di bawah Wintour, Met Gala bukan lagi sekadar acara amal, melainkan pertunjukan budaya pop global, di mana busana adalah seni, dan setiap penampilan adalah pernyataan.

Met Gala Hari Ini: Lebih dari Sekadar Fashion

Kini, Met Gala adalah simbol kekuatan mode sebagai alat narasi budaya. Mulai dari tema kontroversial seperti ‘Heavenly Bodies: Fashion and the Catholic Imagination’ (2018) hingga pembahasan inklusivitas di ‘Camp: Notes on Fashion’ (2019), acara ini tak hanya memamerkan gaya, tetapi juga mendorong percakapan global.

Dan meskipun tiketnya selangit, hasilnya sepadan: tahun lalu, Met Gala mengumpulkan $26 juta untuk Costume Institute—membuktikan bahwa di tangan yang tepat, fashion bisa menjadi amal, seni, dan pertunjukan sekaligus.

Previously

Luna Maya dan Maxime Bouttier Menikah 7 Mei, Siapkan Kondangan Online untuk Penggemar

Next

Pesona Tradisional Luna Maya di Momen Siraman, Anggun dan Sangat Memukau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Showbizline
advertisement
advertisement